Mungkin begitulah, ada sebagian kita yang punya mimpi dan memilih untuk mengejarnya dari sekarang. Melakukan segala cara untuk menemukan jalan terdekat. Menutup mata dari pandangan dan pendapat orang-orang. Mengetahui dengan pasti apa yang harus dilalui dan rute mana yang harus dipilih.
Dan ada sebagian kita ada yang terjebak di jalur yang berbeda dari harapan semula. Bisa jadi kita memang memutuskan exploring dunia baru dan menghadapi apa saja yang ada di depan kita dengan berani. Bisa jadi, cita-citanya memang berubah.
Tapi ada juga yang menjebak diri karena nggak punya keteguhan hati untuk menentukan sendiri. Mereka nggak pernah berhenti bertanya. 'Harus ke mana?' 'Kenapa ke sana?' dan berbagai tanda tanya lainnya. Padahal, belum tentu juga ada yang bisa menjawabnya, karena sebenarnya hal itu harusnya dijawab oleh dirinya sendiri.
Siapa yang tau mimpi kita apa? Siapa yang ngerti kita mau hidup yang kayak gimana?
Ya cuma kita sendiri.
Udah tau gimana cara ke sana? Udah ngerti jalan mana yang harus dilewati?
Sudah...
Terus kenapa memilih jalan yang berbeda?
Mungkin orang itu terlalu takut menjalani apa yang dia suka karena ia takut kecewa pada akhirnya.
Mungkin buat dia lebih gampang belajar menyukai hal yang nggak pernah kepikiran sebelumnya,
daripada belajar menerima kalo hal yang disuka nggak berjalan sebagaimana mestinya.
...
Mungkin itu cuma alasan orang plin plan yang pengecut.
Mungkin itu cuma alasan saya.
Komentar