Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010

Kerja Sosial part 1

Hari ini adalah hari keempat saya melakukan kerja sosial. Well, apa itu kerja sosial? Jadi di semester 2 ini saya dapet mata kuliah Community Development 1. Selain on the job training a.k.a magang yang saya ceritain bulan lalu, saya dapet tugas untuk melakukan kerja sosial. Di sini kita diwajibkan untuk terlibat dalam kegiatan di suatu panti, entah panti asuhan, rumah singgah, atau panti werdha. Kerjanya bareng kelompok, tapi tiap individu harus menghabiskan waktu selama 20 jam. Nah kelompok saya (yang akhirnya merger sama kelompoknya Yurika ) memilih untuk kerja di rumah singgah daerah Tebet. Namanya Yayasan Remaja Masa Depan. Cek aja website nya di sini . Nah rumah singgah ini isinya hampir 40 orang. Saya dan kelompok akhirnya bikin jadwal, sebisa mungkin seminggu dua kali ke sini. Yang pertama main sama anak-anak kecil umur 4-10an, pas weekend kita ngobrol sama yang udah SMP dan SMA. Banyak banget hal-hal yang bikin saya sedih kalo tau latar belakang masing-masing anak di sana. Dan

Personifikasi

Dari kecil, saya menganggap semua benda punya nyawa. Sering ketika saya memasukkan sepatu ke lemari, saya berpikir. Jangan-jangan sepatu yang satu cemburu dengan sepatu lainnya karena lebih sering dipakai. Sepatu yang lain marah karena lebih kotor daripada yang lainnya. Kadang kalo saya mau memilih, seakan mereka sama-sama berteriak untuk jadi pilihan pertama. Tapi saya nggak mau tau, perkelahian macam apa yang bakal terjadi saat pintu rak itu ditutup. Mungkin itu sebabnya saya memilih menyimpan sepatu baru di kotak dulu, takut kalo mereka 'dibully' karena jadi anak baru. Begitu juga dengan alat tulis. Beberapa kali saya selalu mengusahakan menggunakan alat tulis yang berbeda dengan intensitas waktu yang sama. Kenapa? Karena saya takut di dalem tempat pensil mereka berantem karena dianggap tidak diperhatikan. Mungkin itu sebabnya saya sekarang cuma punya 1 pensil, 1 bolpen, dan 1 penghapus. Sehingga nggak ada yang merasa dianaktirikan karena masing-masing punya perannya sendiri