Sebentar lagi kuartal kedua akan dimulai.
Saya lupa saya punya ruang ini,
tempat di mana saya bicara sendiri
dengan sedikit berharap ada pembaca mengerti
tapi pura-pura tidak peduli dan tidak perlu dikonfrontasi.
Ironis memang;
sengaja membuka eksistensi tapi tidak percaya diri,
memilih untuk ditemukan dalam ranah maya tapi memilih berkisah dalam metafora.
Lalu kemudian saya menulis ini,
memilih cara begini dengan membagi prosa dalam spasi
menjadi seakan puisi.
Padahal, isinya hanya rangkaian kalimat tak berinti,
tumpahan kata yang sulit berhenti,
tapi terlalu sayang untuk disimpan dalam hati.
------------------------------------
Dua hari sebelum kuartal satu ditutup
Rumah, 2016
Saya lupa saya punya ruang ini,
tempat di mana saya bicara sendiri
dengan sedikit berharap ada pembaca mengerti
tapi pura-pura tidak peduli dan tidak perlu dikonfrontasi.
Ironis memang;
sengaja membuka eksistensi tapi tidak percaya diri,
memilih untuk ditemukan dalam ranah maya tapi memilih berkisah dalam metafora.
Lalu kemudian saya menulis ini,
memilih cara begini dengan membagi prosa dalam spasi
menjadi seakan puisi.
Padahal, isinya hanya rangkaian kalimat tak berinti,
tumpahan kata yang sulit berhenti,
tapi terlalu sayang untuk disimpan dalam hati.
------------------------------------
Dua hari sebelum kuartal satu ditutup
Rumah, 2016
Komentar