Langsung ke konten utama

Why ask why?

Di balik setiap kejadian, pasti ada alasan dan tujuannya. Selalu.
Setidaknya begitu bagi saya.
Saya selalu butuh jawaban dari setiap "kenapa" yang saya tanyakan.

Butuh minimal satu alasan untuk menguatkan kepercayaan saya akan suatu hal,
atau untuk membuat saya tidak percaya akan hal tersebut.

Selalu perlu minimal satu alasan agar saya mau melakukan sesuatu,
atau untuk tidak melakukannya.

Dan mungkin, itu yang membuat saya otomatis memaparkan alasan saya dalam melakukan sesuatu meski tidak dipertanyakan. Setidaknya menurut saya, dengan memiliki alasan dan tujuan yang jelas, kita melakukan sesuatu dengan rasional. Logis.

Saya sering nggak percaya kalo ada orang yang nggak punya alasan ketika melakukan sesuatu.

Dan itu yang membuat saya juga nggak percaya
kalo sekarang,
saat ini juga,
saya sudah melakukan hal yang super nggak logis. Sangat irasional.

Kenapa saya melakukan itu?
Saya juga nggak tau. Semua gara-gara kamu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanasan

Sebentar lagi kuartal kedua akan dimulai. Saya lupa saya punya ruang ini, tempat di mana saya bicara sendiri dengan sedikit berharap ada pembaca mengerti tapi pura-pura tidak peduli dan tidak perlu dikonfrontasi. Ironis memang; sengaja membuka eksistensi tapi tidak percaya diri, memilih untuk ditemukan dalam ranah maya tapi memilih berkisah dalam metafora. Lalu kemudian saya menulis ini, memilih cara begini dengan membagi prosa dalam spasi menjadi seakan puisi. Padahal, isinya hanya rangkaian kalimat tak berinti, tumpahan kata yang sulit berhenti, tapi terlalu sayang untuk disimpan dalam hati. ------------------------------------ Dua hari sebelum kuartal satu ditutup Rumah, 2016

Menantang Hujan

Selama ini ia benci Hujan. Ia beli payung berbagai ukuran, jas hujan dengan warna menawan,  sepatu anti air dengan kualitas tak diragukan. Lalu kemudian Hujan tidak datang selama beberapa pekan. Sial, lalu apa gunanya semua perlengkapan? Ia pikir ia benci Hujan. Memang, tapi bukan dalam bentuk "tanpa pertemuan". Ia perlu Hujan. Untuk dilawan. _____________________________________ Kebon Sirih, 27 Februari 2015 di penghujung musim penghujan

Teruntuk Rumput

Teruntuk Rumput di sana, semoga tetap sedia untuk berjalan bersama. Salam, Embun ______________________________________________ Pada suatu hari Rumah, 24 Januari 2015