Mungkin saya tidak bisa melihat segelap apa di sana. Apa sehitam antariksa? Atau terang tapi berdebu seperti jalanan Jakarta berasap Kopaja?
Saya mungkin tidak bisa merasakannya juga. Saya cuma bisa berasumsi, memberdayakan segala emosi, berempati, mencoba menempatkan diri di posisi yang sama seperti yang kini kamu hadapi. Maaf, saya mungkin sok tahu untuk berusaha tahu menjadi kamu.
Mungkin presensi saya tak berarti, tapi setidaknya saya di sini. Izinkan saja telinga saya mendengarkan keluh dan amarah. Atau sekedar helaan napas jika vokal dan konsonan tak mampu berkolaborasi menyampaikan emosi.
Mungkin ini rasanya seperti saat dini hari. Semakin dingin, gelap, hingga sampai di titik hitam paling pekat. "The night is darkest just before the dawn", Harvey Dent berujar. Tetaplah kuat, sayang. Pasti, matahari akan terbit kembali.
Komentar