sambungan dari: filosofi laut (2006)
Akhirnya tiga taun udah saya abisin untuk berenang di laut ini sebagai ikan. Ikan kecil yang juga ketemu dengan segerombolan ikan kecil yang lain. Bareng-bareng menelusuri tempat yang penuh kejutan, yang tiba-tiba ada badai dan tiba-tiba tenang lagi.
Tahun pertama, tahun kedua. Masing-masing punya cerita sendiri. Kita udah mulai bisa menentukan gerombolan mana yang bisa kita ikutin, yang bisa bantu kita dan bareng-bareng berenang beriringan. Kita juga udah mulai tau busuk-busuknya di balik karang-karang itu. Tahun kedua bagi saya adalah fase di mana saya udah di tengah-tengah, memutuskan untuk ikut arus menuju tujuan akhir karena udah terlambat untuk mundur dan balik ke belakang. Perjalanan yang cukup panjang dan saya nikmati meskipun cukup menghabiskan energi.
Tapi tahun ketiga semua seperti terlalu cepat. Arus begitu hebat dan memaksa saya ikut berenang lebih kuat. Melihat kanan-kiri, teman seperjuangan udah berenang jauh di depan, akan tertinggal kalo saya nggak lebih berjuang. Yang lebih sulit adalah ketika terjadi pergantian kemudi kapal. Hal tersebut ikut bikin ritme kami berubah. Sayangnya semua terlalu mendadak, di saat kami butuh penuntun kami justru harus adaptasi lagi dengan semuanya.
Arus terlalu kuat.
Waktu berputar cepat!
Mungkin kita bersarang di karang yang berbeda. Tapi ternyata tujuan kita sama. Samudera !
Maaf. Ternyata saya salah, laut saya belum seberapa. Di depan saya membentang samudera yang lebih luas, penghubung antarbenua dari berbagai belahan dunia. Saya udah di ujung dan sudah mengucapkan "semoga berhasil" untuk teman seperjuangan yang udah berenang di tempatnya sendiri.
Dan saya?
Saya masih berhenti sejanak, menunggu beberapa hari lagi sampai arus ini membawa saya ke tempat yang terbaik.
dedicated to my 2009: Our journey is over but the memories will last forever
Tahun pertama, tahun kedua. Masing-masing punya cerita sendiri. Kita udah mulai bisa menentukan gerombolan mana yang bisa kita ikutin, yang bisa bantu kita dan bareng-bareng berenang beriringan. Kita juga udah mulai tau busuk-busuknya di balik karang-karang itu. Tahun kedua bagi saya adalah fase di mana saya udah di tengah-tengah, memutuskan untuk ikut arus menuju tujuan akhir karena udah terlambat untuk mundur dan balik ke belakang. Perjalanan yang cukup panjang dan saya nikmati meskipun cukup menghabiskan energi.
Tapi tahun ketiga semua seperti terlalu cepat. Arus begitu hebat dan memaksa saya ikut berenang lebih kuat. Melihat kanan-kiri, teman seperjuangan udah berenang jauh di depan, akan tertinggal kalo saya nggak lebih berjuang. Yang lebih sulit adalah ketika terjadi pergantian kemudi kapal. Hal tersebut ikut bikin ritme kami berubah. Sayangnya semua terlalu mendadak, di saat kami butuh penuntun kami justru harus adaptasi lagi dengan semuanya.
Arus terlalu kuat.
Waktu berputar cepat!
Mungkin kita bersarang di karang yang berbeda. Tapi ternyata tujuan kita sama. Samudera !
Maaf. Ternyata saya salah, laut saya belum seberapa. Di depan saya membentang samudera yang lebih luas, penghubung antarbenua dari berbagai belahan dunia. Saya udah di ujung dan sudah mengucapkan "semoga berhasil" untuk teman seperjuangan yang udah berenang di tempatnya sendiri.
Dan saya?
Saya masih berhenti sejanak, menunggu beberapa hari lagi sampai arus ini membawa saya ke tempat yang terbaik.
dedicated to my 2009: Our journey is over but the memories will last forever
Komentar
semangat yahhh berenangnya menuju samudra,ciayooo...
eh boleh tau fb u nggak??