Langsung ke konten utama

Bukan Video


Setiap orang pasti pernah menyesal, entah itu perkara besar atau hal yang sangat kecil. Dan biasanya penyesalan itu berasal dari hal yang kurang enak, yang kemudian menimbulkan perasaan bersalah dan nggak jarang juga menyalahkan diri sendiri.

Saya termasuk orang yang sering menyesal. Bahkan dari hal yang kecil. Nggak jarang setelah saya mengucapkan suatu kata yang kurang berkenan (bukan cuma ungkapan kasar, tapi juga misalnya ketika saya menjawab pertanyaan orang dengan juteknya) saya pun menyesal beberapa detik kemudian. Begitu juga dalam keputusan besar, saya butuh waktu untuk meyakinkan diri kalo jalan yang saya ambil udah yang terbaik.

Saya tau, semua orang juga tau,

nggak enak rasanya ketika suatu kejadian yang udah lewat, masih terus berputar di kepala dan membuat suatu if statement. "coba gue waktu itu gini ..." atau "ah, kenapa sih gue harus gitu..."

Nggak enak rasanya ketika suatu kesalahan yang udah diperbuat, terus ngejar-ngejar kita dan minta untuk dihilangkan gitu aja.

Lebih nggak enak lagi ketika kita udah punya suatu keputusan tapi tiba-tiba karena suatu hal keteguhan yang kita punya mulai terguncang.

Rasanya pengen punya mesin waktu!

Tapi yaaa itu dia. Sekali lagi kenyataan kan harus kita hadapi, hidup bukan video yang bisa kita ulang, atau di-cut, rewind, forward, pause. Juga bukan game RPG yang bisa di-save dulu dan kalo kita kalah mau di-load game berapa kali masih bisa.

Sulit untuk dilalui? Ya, pasti. Tapi kita juga harus merasa beruntung bahwa hidup bukan video,
jadi kita bisa belajar melangkah terus dan nggak stuck meratapi yang udah lewat,
jadi kita bisa belajar bermimpi dan berusaha mewujudkan itu,
jadi kita bisa belajar mensyukuri apa yang udah kita dapet,
jadi kita bisa belajar menikmati setiap detik yang terus bertambah,
dan yang terpenting,
kita bisa belajar bertindak lebih hati-hati untuk nggak mengulang kesalahan yang sama.

Lagipula saya selalu inget satu quotes yang sangat saya suka, bahwa katanya
"happiness isn't a purpose, it's just a method of life"

Setuju nggak?

Komentar

Anonim mengatakan…
setuju tik, kadang" gw juga suka nyesel sama tindakan ato ucapan gw yg udah lewat. tapi kalo dipikir, ngapain juga disesali, ga bisa berubah, dan ini malah bikin gw bisa belajar buat ke depannya. kalo bisa jadi video ato kayak di film "Click", kitanya yg keenakan ya. haha
benedikta atika mengatakan…
Haha iya enak banget kalo punya remote kayak gitu. tapi ya ga enaknya ya kayak di film itu, jadi auto control malah nge-skip hal-hal yg penting.
Wieke Pratiwi mengatakan…
blogwalking..

iya tik, postingan lo gw banget. banyak penyesalan di masa lampau. Kalo katanya di buku 7 habits (mungkin lo juga udah baca). saya punya 10.000 hal yang bisa dilakukan, tetapi setelah mengalami kejatuhan, tinggal 9.000 hal yang bisa dikerjakan. bisa saja saya meratapi 1.000 hal yang terlewatkan, tapi saya memilih untuk fokus mengerjakan 9.000 sisanya.

just move on!

:D
Eko Ariwibowo mengatakan…
hahaha, saamaaa..., gw dulu jg sempet ngebayangin seandainya hidup bisa kaya maen game rpg ^^

tapi setelah dipikir-pikir, benernya justru semua kesalahan itu yg bikin kita jadi orang yang lebih baek skrg..

Ps: OMG! ngga nyangka gw bisa sebijak ini.. hwakakakaka

Postingan populer dari blog ini

What do you think

S aya baru sadar kalo saya ternyata sangat gampang kebawa trend. No, no, I don't mean fashion and those kinda stuffs. What I mentioned here is: cyber-social network . Looks familiar, huh? Zaman sekarang rasanya eksistensi orang nggak cuma diitung dari panjangnya meja kantin yang mereka butuhin buat makan bareng se-geng nya ( notes: no offense ), atau banyaknya vote dari adek kelas pas polling majalah sekolah "kakak ter-...". Keberadaan di dunia maya juga dipertanyakan. Coba deh, kalo ada yg kenalan, pasti nggak berapa lama bakal nanya: " punya facebook nggak? " atau " ada msn nggak? " Jawaban negatif dari pertanyaan ini bakal mengundang pemikiran yang setara dengan: " hari gini nggak punya handphone? " Pergaulan sekarang udah meluas. Dulu orang cari temen lewat surat, cari sahabat pena. Beberapa waktu kemudian, HP udah jadi pegangan wajib bahkan merambah ke babysitter dan anak TK. Pacaran pun dimulai dengan kenalan lewat sms-an. Seka...

Hujan

Hujan bukan cuma punya langit. Dingin bukan cuma punya malam. Malam ini hujan lagi, deras. Dingin lagi menggigit, menggigil. Percuma diri berpayung, hujan sendiri lebih deras. Lebih dingin, lebih pekat dari gelap. Jakarta, 01 Feb 09

Painter of Life

img searched in Google saya baru baca notes dari temen SMP saya , namanya Vincent. Tapi kita manggil dia Opaz. I won't talk about him but the notes itself. saya copy aja yaa: "Suatu hari ada pelukis yang sedang menyelesaikan gambarnya di atap suatu gedung tinggi. Lukisannya sangat indah, menggambarkan pemandangan langit dan seisi kota. Di sekitarnya juga ada orang-orang lain yang ikut melukis. Mereka juga mengagumi kepiawaian sang pelukis tadi. Ketika gambar sang pelukis hampir jadi, ia mundur untuk melihatnya dari jauh. Mundur, mundur, semakin lama semakin jauh. Ia tidak sadar bahwa selangkah lagi ia bisa terjatuh dari gedung tinggi itu. Seseorang yang sedang memperhatikan lukisannya tersadar akan bahaya tersebut. Namun ia berpikir, jika ia berteriak siapa tahu justru sang pelukis akan terjatuh karena kaget. Oleh karena itu ia mengambil kuas dan mencoret-coret lukisan sang pelukis. Tentu saja sang pelukis marah, ia pun berlari dan hampir memukul orang itu. Tapi setelah t...