Ah.. siapa saya yang mencoba berdiri menantang langit di atas sana. Sepertinya ini tamparan besar setelah merasa selalu benar dan sok tahu hingga pada akhirnya sekarang terpaku di jalan yang seakan buntu. Ya, saya bilang seakan karena terkadang sering ada keajaiban di mana tiba-tiba muncul pintu keluar yang terbuka entah dari mana. Atau sebenarnya pintu itu memang ada, namun mata saya sedang kalut dalam kesombongan dan tertutup? Dan begitulah seperti manusia pada umumnya, sekarang saya cuma bisa bertanya dan meminta. Lagi. Dan lagi. Meminta ditunjukkan jalan oleh-Nya, meminta diberi kekuatan dari-Nya, meminta dipermudah jalannya. Nggak tau diri. Tapi saya nggak tau lagi. "Why do we fall? So we learn to pick ourselves up" Tiba-tiba kata-kata Alfred yang ditujukan untuk tuannya itu terngiang-ngiang di kepala. Mencoba menampar saya untuk menjejakkan kaki dan mencoba berdiri lagi. Ughh.. Susah. Tenaga saya habis. Tapi mana cukup waktu kalau saya cuma men...