"Jangan menyerah" " What doesn't kill you makes you stronger " "Lo kuat, pasti bisa" Begitulah kira-kira sekian dari jutaan kalimat motivasi yang dulu menjadi senjata ketika saya merasa terpuruk dan tersesat di rimba kehidupan. Itu klise, memang. Tapi karena orang-orang terdekat selalu menanamkannya, sekarang diri saya sudah begitu menyatu dan berusaha meresapinya sepenuh hati. Dengan segala cara pikir tersebut, "bertahan" seakan menjadi pilihan paling heroik yang bisa saya lakukan. Menjadi "pejuang" mulai didefinisikan sebagai "hadapi walaupun harus setengah mati". Saya pun menjadi pengikut sejati suatu peribahasa yang bilang, "bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Lihat, saya tidak menyerah. I AM stronger . Saya bisa kok, kan saya kuat. Sayangnya, dengan kondisi sekarang, sepertinya kegigihan ini mulai salah makna. Semua justru mempertanyakan kenapa harus menikmati menderita. Semua memi...