Mungkin harusnya sesederhana itu. Sesederhana menulis tanpa berpikir. Membiarkan jari-jari menekan tuts merangkai huruf menjadi diksi. Membiarkan logika berbaur dengan imajinasi dan membentuk fiksi, membangun kerangka cerita yang seakan nyata padahal fana, atau sebaliknya: seakan dongeng padahal harap.