tag:blogger.com,1999:blog-86139911013663473212024-03-13T09:34:20.031+07:00the sky is the limitbenedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.comBlogger96125tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-87473662005479382002017-03-16T09:56:00.002+07:002017-09-26T20:49:31.333+07:00Pesan untuk Saya Nanti
Akhirnya kembali lagi ke halaman ini.. Akhirnya! Keputusan untuk kembali dan menulis di sini bukan hal yang mudah sebenarnya. Saya sempat ingin menulis beberapa bulan yang lalu, kemudian urung, dan akhirnya lupa. Lalu kemarin, entah bagaimana saya diingatkan untuk menunaikan niat yang dulu pernah terbesit, hingga membawa saya duduk dan meluangkan sepersekian detik hari ini di sini.
Tulisan benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-40587165079087748012016-03-28T21:57:00.000+07:002016-03-28T21:58:08.110+07:00PemanasanSebentar lagi kuartal kedua akan dimulai.
Saya lupa saya punya ruang ini,
tempat di mana saya bicara sendiri
dengan sedikit berharap ada pembaca mengerti
tapi pura-pura tidak peduli dan tidak perlu dikonfrontasi.
Ironis memang;
sengaja membuka eksistensi tapi tidak percaya diri,
memilih untuk ditemukan dalam ranah maya tapi memilih berkisah dalam metafora.
Lalu kemudian saya menulis ini,
benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-44594628951178887872016-01-24T18:27:00.000+07:002016-01-24T18:29:33.741+07:00Teruntuk Rumput
Teruntuk Rumput di sana,
semoga tetap sedia
untuk berjalan bersama.
Salam,
Embun
______________________________________________
Pada suatu hari
Rumah, 24 Januari 2015
benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-40114396553914227032015-02-27T18:36:00.003+07:002015-02-27T18:37:00.958+07:00Menantang Hujan
Selama ini ia benci Hujan.
Ia beli payung berbagai ukuran,
jas hujan dengan warna menawan,
sepatu anti air dengan kualitas tak diragukan.
Lalu kemudian Hujan tidak datang selama beberapa pekan.
Sial, lalu apa gunanya semua perlengkapan?
Ia pikir ia benci Hujan.
Memang, tapi bukan dalam bentuk "tanpa pertemuan".
Ia perlu Hujan.
Untuk dilawan.
benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-24715022711472226382015-01-22T17:46:00.005+07:002015-01-22T17:49:43.481+07:00Dari Embun kepada Rumput
Hanya minta satu hal ini,
Supaya kamu tidak berhenti
Menjadi tempat saya kembali
Setiap pagi..
Atau.. setiap kali.
____________________________
Di kala yang bukan lagi pagi
Januari 2015benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-60296753797425640852015-01-12T15:28:00.000+07:002015-01-13T10:15:42.126+07:00Sedia Payung?+ Gawat. Hujan deras.
- Bukannya sudah tahu?
+ Ya, tapi mana saya tahu akan sederas ini! Kita cuma tahu akan hujan.
- Apa bedanya? Gerimis dan badai, intinya hujan. Bukannya kita sudah yakin untuk siap basah?
____________________________
langit semakin mendung..
Kebon Sirih, 2015
benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-27113726287450451082014-12-31T13:02:00.003+07:002014-12-31T13:02:57.559+07:00Episode Penutup Tahun
Matahari terbit dan tenggelam mungkin hanya pertanda hari
tapi ini menjadi simbol satuan waktu yang pasti
bahwa hidup berjalan tidak berhenti.
Maka izinkan saya berterima kasih
kepada setiap luka yang menyisakan perih
kepada setiap tawa yang pernah dibagi,
kepada setiap air mata yang harus terjadi,
kepada setiap mimpi yang masih dicari,
dan kepada setiap jawaban benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-10168942023278947852014-12-24T09:45:00.004+07:002014-12-24T09:46:47.595+07:00Cara Bersama yang Berbeda
Jika diumpamakan mobil dan kamu pengemudinya,
Jangan biarkan saya jadi tujuan ke mana kamu berjalan.
Jadikan saya penumpang yang duduk di sebelahmu
Mengingatkan jika kamu berkendara terlalu cepat atau
menerobos lampu merah.
Jika kamu adalah sebuah kapal,
Jangan biarkan saya jadi pelabuhan terakhir kamu berhenti.
Jadikan saya penunjuk arah dan penanda bahaya
Memastikan kamu di jalur yangbenedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-36596644147638544592014-11-18T23:08:00.000+07:002014-11-18T23:10:12.237+07:00Hari Itu, Hari Istimewa
Hari itu hari istimewa. Ada yang tidak biasa di sana, di rumah kedua di gang nomor dua. Bangunan yang sudah berusia empat puluh tahun itu disesaki kerabat dan sanak saudara. Bahkan, mereka yang merantau di ibukota juga ikut berkumpul di sana, padat memenuhi setiap lorong dan jeda yang ada.
Di antara mereka, beliau hadir dengan gagah tanpa ragu. Tubuhnya tegap mengenakan kemeja putih dengan benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-10166083641817909782014-10-29T23:43:00.003+07:002014-10-29T23:44:40.803+07:00Sapaan Malam"Permisi", suara lirih memecah keheningan. Tuan Bulan mengintip dari balik malam, heran. Dilihatnya sesosok bayangan, sedikit familiar tapi masih diraba-raba dalam ingatan.
Perlahan Tuan Bulan memastikan pengelihatannya. Di balik kaca kecil pondok sederhana, terduduklah sang pemilik suara. Tuan Bulan terkejut bukan main mengenalinya. Gadis Kecil di pinggir jendela! Gadis Kecil, yang kini sudah benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-23516025089929212792014-09-20T13:54:00.000+07:002014-09-20T14:00:58.081+07:00Jangan Menyerah Katanya"Jangan menyerah"
"What doesn't kill you makes you stronger"
"Lo kuat, pasti bisa"
Begitulah kira-kira sekian dari jutaan kalimat motivasi yang dulu menjadi senjata ketika saya merasa terpuruk dan tersesat di rimba kehidupan. Itu klise, memang. Tapi karena orang-orang terdekat selalu menanamkannya, sekarang diri saya sudah begitu menyatu dan berusaha meresapinya sepenuh hati.
Dengan segala carabenedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-85827535707390129302014-08-24T02:12:00.000+07:002014-08-24T02:17:02.426+07:00Menu Hari IniKali ini kamu memilih teri. Diselingi dengan ayam goreng dan sambal terasi. Sederhana, tapi membantu menambah variasi dari kehidupan nyata yang monoton dan tanpa henti.
Lain waktu kamu hanya mengambil tahu. Dengan sedikit siraman kuah labu, menyantapnya datar sekadar mengisi waktu. Terlihat jelas itu bukan favoritmu.
Ketika ada perayaan besar, daging panggang mewah terhidang bersama pendamping benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-12969798820383854242014-08-01T23:57:00.002+07:002014-08-07T19:56:11.893+07:00Malam Kelam, Diam.
Kali ini ia hanya duduk di pinggir jendela, menikmati malam di dalam secangkir kopi hitam. Perlahan diaduknya cairan penuh kafein yang sudah mendingin, sekadar membentuk pusaran agar tidak membosankan. Tidak ada suara. Hanya denting besi sendok beradu dengan melamin murahan yang jadi pasangannya.
Kali ini ia hanya duduk di pinggir jendela, menikmati kelam di dalam secangkir kopi hitam. benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-4162723131896101602014-07-06T22:01:00.001+07:002017-09-26T21:27:37.661+07:00MungkinMungkin harusnya sesederhana itu. Sesederhana menulis tanpa berpikir. Membiarkan jari-jari menekan tuts merangkai huruf menjadi diksi. Membiarkan logika berbaur dengan imajinasi dan membentuk fiksi, membangun kerangka cerita yang seakan nyata padahal fana, atau sebaliknya: seakan dongeng padahal harap.benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-16104162612672983822014-06-21T01:05:00.000+07:002014-08-07T19:29:28.666+07:00Sepenggal Kisah dari Buniayu (part II)..lanjutan dari sini :)
Panggilan bangun pagi dari para guide di Buniayu yang berkabut menandakan dimulainya petualangan uji nyali (untuk saya). Saya dan teman-teman terbangun dengan menggigil hebat, terlebih di malam sebelumnya kami underestimate udara di sana yang memang tidak dingin saat kami tidur. Kami lupa tempat tidur kami hanya berdindingkan anyaman bambu dan "pintu tanpa daun pintu"benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-84625862010264349252014-06-20T23:47:00.002+07:002014-08-07T19:29:28.679+07:00Sepenggal Kisah dari Buniayu (part I)
"You never know how strong you are, until being strong is your only choice"-Bob Marley
Kutipan di atas mungkin terkesan berlebihan, tapi kalimat tersebut adalah motivasi terbesar saya untuk mengikuti perjalanan yang akan saya kisahkan kali ini. Cerita ini tentang liburan singkat pada akhir pekan yang terselip di antara padatnya lembur di kantor, tentang 48 jam yang saya habiskan dengan 8 benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-51754301251102324362014-03-08T23:58:00.000+07:002017-09-26T21:27:23.072+07:00KetikaKetika maksud dari "mencari" sebenarnya mungkin bukan "menilik yang baru" tetapi "melihat lebih teliti"benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-4721709978715731922014-01-25T22:05:00.000+07:002014-08-07T19:57:12.858+07:00Garis dan Lembaran Putih
Umpamakan setiap orang adalah garis dan dunia adalah lembaran putih.
Seperti hakikatnya, garis adalah pertemuan dua titik. Begitu juga kita. Kita memulainya dari titik mula, titik di mana kita pertama hadir di kertas ini, lalu selesai di titik akhir, titik di mana kita lenyap dan pergi. Cerita yang kita punya berada di antara kedua titik itu. Kenangan indah, mimpi buruk, kisah yang selalu benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-85703182616817929112013-09-06T22:05:00.000+07:002014-08-07T19:56:11.940+07:00Dalam Secangkir Kopi
Wah, kita berjumpa lagi. Saya tidak menyangka kamu masih ingat jalan ke sini. Apalagi, kamu pun datang lagi padahal tidak pernah berjanji untuk kembali. Meskipun begitu, di kursi yang selalu kamu duduki sudah tersedia secangkir kopi. Dengan air panas suhu tinggi, langsung saya tuang ke cangkir putih. Kopi tubruk, gula dipisah, sendok di kiri. Selalu, seperti yang selalu kamu buat sendiri.
benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-60292866743504641912013-07-05T00:07:00.001+07:002014-08-07T19:57:12.886+07:00Belajar dari yang Muda
Seperti yang saya pernah tulis di sini, inspirasi bisa datang dari mana saja. Pada tulisan kali ini saya ingin bercerita tentang sosok-sosok lainnya yang begitu berkesan untuk saya, yang baru saya temui sekitar sebulan yang lalu.
Pada akhir bulan Juni, saya berkesempatan untuk menjadi observer suatu program acara kampus. Program yang diberi tajuk "Young Scholar Indonesia" ini adalah benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-3131141192040419882013-06-09T14:31:00.000+07:002014-08-07T19:57:12.843+07:00Tentang Waktu
Saya sering lupa, bahwa waktu yang saya punya ini sementara. Saya terlalu sibuk meninggikan diri untuk mengejar ambisi. Ingin menjadi ini, ingin memiliki itu, entah kenapa rasa ketidakpuasan itu selalu saja muncul. Selesai pencapaian yang satu, tetap ada perasaan "kurang" dan akhirnya selalu "meminta" untuk yang berikutnya. Saya bertingkah seakan-akan selalu ada kesempatan baru yang menunggu.
benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-79714760351460720132013-05-21T21:34:00.004+07:002014-08-07T19:57:12.907+07:00Salam Kenal,
dari luar angkasa :)
benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-24491300431594849002013-04-14T21:29:00.000+07:002014-08-07T19:57:12.827+07:00Tentang Kenangan
Tergambar cantik dalam tulisan singkat. Saya selalu kagum dengan tulisan beliau :)
benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-58981388242285613962013-03-11T19:27:00.001+07:002014-08-07T19:56:11.930+07:00Bicara SajaBicaralah tentang apa saja
Tentang langit dan cuaca
Tentang macetnya ibukota
Tentang politik negara
atau sekadar gosip artis baru ternama
Bicaralah tentang apa saja
Tentang ramalan yang tidak kamu percaya
Tentang kitab dan para dewa
Tentang Tuhan dan pengikut-Nya
atau sekadar merapal mantra
Bicaralah tentang apa saja
Tentang mereka
Tentang dia
atau siapapun...
...tapi jangan benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8613991101366347321.post-1331431631335405222013-03-01T14:21:00.001+07:002014-08-07T19:29:28.661+07:00Sampai Bertemu Lagi, Babakan Sari
Di Babakan Sari saya kembali, desa yang sama dengan yang saya tulis di sini, desa yang sama yang membantu saya menjadi lebih dewasa dan belajar lebih dari yang saya kira.
Untuk kedua kalinya saya menghabiskan 20 hari lebih dalam hidup saya di sana, dalam program yang sama, dengan peran yang berbeda sebagai tutor bukan lagi peserta.
Tidak banyak yang berubah, selain benedikta atikahttp://www.blogger.com/profile/14085798319495718870noreply@blogger.com0